Kenapa
kita perlu data pemantau / observer?
kata kunci : pentingnya data, lintang-bujur,
hubungan panjang-berat ikan
Saat ini sumber data perikanan tangkap
berasal dari data statistik perikanan tangkap, data logbook dan data observer.
Data statistik perikanan tangkap berasal dari data landing base yaitu data pendaratan ikan yang ada di pelabuhan. Data
logbook adalah data yang disampaikan nahkoda kepada petugas pelabuhan terkait
hasil kegiatan penangkapan. Sedangkan data observer berasal dari petugas pemantau
kapal perikanan yang ditempatkan diatas kapal untuk melakukan pencatatan hasil
penangkapan selama bertugas diatas kapal tersebut. Dari ketiga data tsb, data
observer memiliki keunggulan dibandingkan data yang lain karena menampilkan
banyak hal yang lebih spesifik seperti lokasi lintang-bujur penangkapan ikan,
jenis ikan, jumlah ekor, berat ikan, panjang ikan, nomer pancing, lama waktu
setting dan hauling, jumlah ERS serta data lain yang tidak ada dan tidak pernah
dikumpulkan selain oleh petugas pemantau / observer.
Kenapa data pemantau / observer itu
penting? Karena dengan data observer itu kita dapat menentukan kebijakan
perikanan tangkap. Contoh pertama, data lokasi penangkapan yaitu berupa
lintang-bujur kegiatan penangkapan dapat digunakan untuk menentukan posisi fishing ground di WPP-NRI, dari data tsb
kita dapat memetakan wilayah mana yang memiliki produktivitas yang tinggi,
jenis ikan dan alat tangkap apa yang sesuai dengan kondisi perairan wilayah
tersebut sehingga kelak dapat menentukan daya dukung (carrying capacity) lingkungan terhadap kegiatan penangkapan di
wilayah tersebut.
Contoh kedua, data panjang dan berat
ikan yang tertangkap dapat memberikan gambaran terkait pola pertumbuhan ikan.
Sesuai dengan rumus hubungan panjang berat yaitu w= a.lb dimana
secara sederhana ikan memiliki fungsi berat dalam volume (yaitu pangkat 3 dari
panjangnya karena mengacu pada fungsi kubik). Apabila b=3 maka pola pertumbuhan
bersifat isometrik yaitu pertambahan panjang akan diikuti dengan pertambahan
berat. Apabila b≠3 maka bersifat allometrik, dimana apabila b<3 disebut allometrik
negatif yaitu pertumbuhan panjang lebih dominan daripada pertambahan berat
sehingga ikan berbentuk ramping dengan tubuh yang kurus dan panjang. Sedangkan
alometrik positif b>3 menunjukkan bahwa pertambahan berat lebih dominan
daripada pertumbuhan panjang sehingga ikan berbentuk gemuk dan bulat. Data ini
kita dapat memberikan gambaran apakah tekanan penangkapan memberikan pengaruh
terhadap pola pertumbuhan dari ikan di wilayah tersebut.
Dari kedua contoh diatas kita dapat
merumuskan banyak hal terkait dengan kebijakan perikanan tangkap, sehingga
kebutuhan terkait data observer sangat mendesak untuk segera direalisasikan
Ditulis oleh : Panca Berkah / Subdit
evalola tgl 4 Februari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar