Senin, 13 Juni 2016

Kenapa kita perlu data pemantau / observer?
kata kunci : pentingnya data, lintang-bujur, hubungan panjang-berat ikan

Saat ini sumber data perikanan tangkap berasal dari data statistik perikanan tangkap, data logbook dan data observer. Data statistik perikanan tangkap berasal dari data landing base yaitu data pendaratan ikan yang ada di pelabuhan. Data logbook adalah data yang disampaikan nahkoda kepada petugas pelabuhan terkait hasil kegiatan penangkapan. Sedangkan data observer berasal dari petugas pemantau kapal perikanan yang ditempatkan diatas kapal untuk melakukan pencatatan hasil penangkapan selama bertugas diatas kapal tersebut. Dari ketiga data tsb, data observer memiliki keunggulan dibandingkan data yang lain karena menampilkan banyak hal yang lebih spesifik seperti lokasi lintang-bujur penangkapan ikan, jenis ikan, jumlah ekor, berat ikan, panjang ikan, nomer pancing, lama waktu setting dan hauling, jumlah ERS serta data lain yang tidak ada dan tidak pernah dikumpulkan selain oleh petugas pemantau / observer.

Kenapa data pemantau / observer itu penting? Karena dengan data observer itu kita dapat menentukan kebijakan perikanan tangkap. Contoh pertama, data lokasi penangkapan yaitu berupa lintang-bujur kegiatan penangkapan dapat digunakan untuk menentukan posisi fishing ground di WPP-NRI, dari data tsb kita dapat memetakan wilayah mana yang memiliki produktivitas yang tinggi, jenis ikan dan alat tangkap apa yang sesuai dengan kondisi perairan wilayah tersebut sehingga kelak dapat menentukan daya dukung (carrying capacity) lingkungan terhadap kegiatan penangkapan di wilayah tersebut.

Contoh kedua, data panjang dan berat ikan yang tertangkap dapat memberikan gambaran terkait pola pertumbuhan ikan. Sesuai dengan rumus hubungan panjang berat yaitu w= a.lb dimana secara sederhana ikan memiliki fungsi berat dalam volume (yaitu pangkat 3 dari panjangnya karena mengacu pada fungsi kubik). Apabila b=3 maka pola pertumbuhan bersifat isometrik yaitu pertambahan panjang akan diikuti dengan pertambahan berat. Apabila b≠3 maka bersifat allometrik, dimana apabila b<3 disebut allometrik negatif yaitu pertumbuhan panjang lebih dominan daripada pertambahan berat sehingga ikan berbentuk ramping dengan tubuh yang kurus dan panjang. Sedangkan alometrik positif b>3 menunjukkan bahwa pertambahan berat lebih dominan daripada pertumbuhan panjang sehingga ikan berbentuk gemuk dan bulat. Data ini kita dapat memberikan gambaran apakah tekanan penangkapan memberikan pengaruh terhadap pola pertumbuhan dari ikan di wilayah tersebut.

Dari kedua contoh diatas kita dapat merumuskan banyak hal terkait dengan kebijakan perikanan tangkap, sehingga kebutuhan terkait data observer sangat mendesak untuk segera direalisasikan

Ditulis oleh : Panca Berkah / Subdit evalola tgl 4 Februari 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar