Alhamdulillah kemaren tanggal 28 Agustus 2010 aku diundang untuk menghadiri buka puasa bersama sekaligus teraweh berjamaah di rumah salah satu keluarga mahasiswa Indonesia yang ada di kochi. Subhanallah senang sekali rasanya bisa berkumpul bersama mereka, temen-temen dari Indonesia, rasanya seperti berada di Indonesia.Rumah Pak Yudi dan Bu Ranti yang ketempatan buka puasa bersama dan sekaligus teraweh bareng, lokasinya dekat dengan Kochi Medical School tempat Bu Ranti kuliah S-3. Suaminya Pak Yudi juga merupakan mahasiswa S-3 Fakultas Kehutanan Kochi Daigaku. Mereka merupakan dosen di salah satu universitas di papua. Rumahnya di apato yang khusus disediakan untuk mahasiswa asing di Jepang, lumayan besarlah untuk ukuran apato dengan 2 buah kamar.
Sudah lama nih, ga merasakan makanan dan minuman khas Indonesia sejak aku ke Jepang. Ini yang pertama kali makan masakan Indonesia di negeri sakura. Macam-macam masakan yang dihidangkan untuk berbuka puasa. Diawali dengan bismillah, es teller sebagai hidangan pembuka, di selingi dengan agar-agar dan srikaya, waow mantap. Setelah sholat magrib baru acara makan besarnya dimulai ada sop buntut, tempe goreng, ayam goreng, ikan bakar, sambal, ikan goreng wah banyak pilihan nih. Masing-masing keluarga yang datang ikut menyumbang salah satu lauk untuk berbuka, jadi menunya banyak dan sangat menggoda selera, Alhamdulillah.
Mahasiswa di kochi ini kebanyakan mereka sudah berkeluarga dan membawa anak, istri atau suami mereka untuk tinggal bersama di Jepang ini. Di kochi ada sekitar 4 keluarga yang tinggal, hebatnya baik suami maupun istri kedua-duanya sama-sama kuliah dan mendapatkan beasiswa. Wah menyenangkan sekali ya, sama-sama menuntut ilmu di negeri orang.
Sebenarnya mereka berasal dari daerah yang berbeda di Indonesia, pak Yudi dan Bu Ranti dosen di papua, Pak Erwin dan istrinya dosen di ITB, Pak Iwan dan Bu Rini dosen di UGM, Pak Parno dosen di UGM tapi mereka sangat akrab dan sudah seperti keluarga sendiri. Mungkin karena merasa senasib sepenanggungan kali ya, sama-sama merantau di negeri orang jadi ikatan persaudaraanya sangat kuat. Klo kayak gini aku merasa senang dan ga merasa lagi sedang di Jepang, kayak di Indonesia aja.
Di Kochi, mereka tinggal di lokasi yang terpisah dan cukup berjauhan, belum tentu ketemu setiap hari, memiliki kesibukan dengan aktivitasnya masing-masing. Sehingga saat bertemu mereka saling bertukar pengalaman, Tentang lokasi-lokasi wisata yang pernah dikunjungi, mengenai urusan dengan dosen di Universitas, masalah anak di rumah/ di sekolah dan mengenai kondisi dan lokasi tempat tinggal/apato. Banyak hal yang mereka bicarakan dan diskusikan, suasananya akrab dan kekeluargaan.
Anak-anak mereka juga sangat akrab, bermain bersama, bercanda dan bercerita pengalaman mereka di sekolah. Anak-anak mereka rata-rata pintar dan jago bahasa jepang, bahkan orang tuanya aja kalah. Memang pergaulan mereka di sekolah bersama dengan anak-anak jepang membuat mereka mahir dan memiliki banyak kosakata bahasa jepang.
Menyenangkan sekali bisa buka puasa bersama mereka, menambah saudara dan juga menambah pengalaman, semoga suatu saat aku bisa seperti mereka luliah di luar negeri membawa anak dan istri. Amin ya robbal alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar