Rasanya belum lengkap klo kemarin udah nulis tentang <span>makanan di Jepang</span>, maka kali ini aku mau melengkapi dengan tulisan tentang minuman juga. Bagaimanapun juga keduanya merupakan sesuatu yang tidak bisa terpisahkan, ada makanan ada minuman. Mau tau seperti apa kondisi minuman di Jepang. Silahkan baca sepenggal tulisan dari ku
1. Mudah kok dapet minuman
Semua air kran yang ada di Jepang layak dan dapat diminum, jadi jangan khawatir bakalan sakit perut atau diare, aman kok bro. Jadi kita ga bakalan kesusahan menemukan lokasi yang ada kran atau air minum, di tempat-tempat umum seperti stasiun, tempat keramaian/pusat kota atau lokasi wisata ada air minum, tinggal buka mulut aja minum deh. Cuma klo kita melakukan perjalanan dan khawatir akan kehausan di jalan perlu juga kita bawa persediaan air minum dalam kemasan, buat jaga-jaga dan buat menghemat juga. Tadinya kupikir hanya di negara-negara besar dan maju aja dimana kita dapat langsung minum air dari kran, ternyata temanku dari Namibia (negara di Afrika) dan St. Kitts n nevis (negara di Karibia) mengatakan bahwa di negara mereka dapat langsung minum air dari kran, dalam hatiku "wah, masa kita kalah ama Namibia n St.Kitts" di Indonesia klo kita minum langsung dari kran bisa sakit perut, lah wong airnya penuh kuman dan bakteri juga tinggi kandungan kaporitnya.
2. Vending machine untuk minuman ada di sembarang tempat.
Hampir di setiap sudut di jepang ini pasti kita liat ada vending machine untuk pembelian minuman. Di tempat parkir, di pusat keramaian, di stasiun, di mal-mal, di kampus, di mana aja dapat dengan mudah kita temukan vending machine yang menyediakan minuman. Jadi jangan khawatir deh, yang penting bawa duit aja di jamin ga kehausan. Bahkan di tempat yang terpencil yang mungkin ga setiap hari orang kesana, hanya waktu-waktu tertentu, seperti di tempat parkir mau ke pantai ada juga vending machine.
Mungkin klo vending machine ini ada di Indonesia dan ditaruh di luar gedung seperti di tempat parkir atau perempatan jalan pasti udah habis di jarah dan dirusak orang, liat aja nasib telpon umum, pasti banyakan yang rusak daripada yang baiknya. Aku pernah liat vending machine minuman di RS.Fatmawati tapi udah di coba berkali-kali tetep aja ga bisa, setelah kutanya satpam yang jaga, katanya harus “pake uang yang masih baru” klo pake uang yang agak lecek ga bisa (lah…ribet amat).
3. Harga jangan dibandingkan dengan di Indonesia
Harga minuman di vending machine bermacam-macam berkisar 110 yen ampe 150 yen tergantung jenis minumannya. Untuk yang paling murah tentu saja air mineral sekitar 110 yen, yang lain seperti softdrink seperti fanta, coca-cola sekitar 120 yen, minuman yang lain seperti pocari sweat, vitamin C, teh hijau sekitar 150 yen.
Jadi Kalau dibandingkan dengan di Indonesia wah jauh banget harganya bro, di Indonesia sebotol air mineral sekitar Rp 2.000 sedangkan di Jepang air mineral klo di rupiahkan berarti harganya Rp 11.000,-. Makanya sangat disarankan klo mau berhemat sebaiknya bawa minum sendiri, kemanapun kita pergi, klo nanti botolnya kosong, kan bisa di isi air kran (he…he..)
4. Minuman beralkohol, soft drink, jus, kopi (panas-dingin) dll
Minuman beralkohol di vending machine juga tersedia, disini di jual bebas klo yang ini ada vending machine khusus minuman beralkohol harganya sekitar 150 yen ampe 300 yen, tergantung ukurang kaleng minumannya, ada berbagai pilihan seperti asahi, kirin, lager beer dll. Oh ya klo mau minuman panas juga ada loh seperti kopi, coffe mix, cappuccino ada juga vending machinenya, klo yang ini harganya agak murah dibawah 100 yen tapi cuma gelas kecil doank kayak cangkir.
Ini pengalamanku waktu pertama kali “Opening Ceremony” waktu itu kupikir bakalan disediakan “coffe break” seperti di Indonesia, dimana tersedia kopi / teh, makanan ringan seperti snack dan kue-kue. Ternyata ga ada sama sekali bro, setelah selesai “Opening Ceremony” ya udah selesai, ramah tamahnya ga pake minum ga pake kue, garing-an gitu. Jadi, kalau mau kopi atau teh ya ke vending machine klo mau kue, ya beli sendiri (he….he….).
5. Ga ada pedagang asongan
Dijamin ga bakalan ketemu ama pedagang asongan yang jualan minuman seperti di Indonesia, “yang haus, yang haus, aqua, mizone pak” “dipilih-dipilih” (suara khas pedagang diatas kereta dan stasiun) ga bakaln terdengar disini. Di Jepang, tugas pedagang asongan telah digantikan oleh vending machine. Jadi ga bakalan ada pedagang asongan yang kadang-kadang klo kita lagi butuh dia ngasih harga sembarangan ga sesuai standar, di sini harganya udah ada.
6. Jangan lupa ambil kembalian
Kadang-kadang kita ga punya uang receh atau uang yang pas dengan harga minuman yang kita beli maka kita menggunakan uang pecahan 1.000 yen, so jangan lupa ambil kembaliannya dengan memutar knop untuk mengambil kembalian. Klo lupa ambil kembalian dan kita udah pergi maka kembalian itu bisa diambil orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar