Pasar merupakan tempat pertemuan antara pedagang dan pembeli, pasar dapat berlangsung dimana saja. Di Jepang pola pasar yang diterapkan berbeda dengan di Indonesia, masyarakat Jepang mungkin tidak terlalu konsumtif seperti masyarakt Indonesia sehingga jarang kita temukan Mall-Mall gede yang bertebaran dimana-mana seperti di Indonesia. Tetapi ada yang menarik di negara maju ini, walaupun mereka telah maju dalam berbagai bidang, teknologi, perindustrian, transportasi, pembangunan dsb, tetapi mereka tidak meninggalkan konsep pasar tradisional. Dimana ada barang, pedagang, pembeli dan tawar-menawar, pasar itu dinamakan
Sunday MarketSesuai dengan namanya sunday market, pasar ini berlangsung hanya satu hari yaitu hari minggu. Tapi ini tidak sama dengan pasar minggu tempat aku dididik dan digembleng, memang namanya pasar minggu tapi selalu rame setiap hari, orang jualan ga kenal hari minggu, senin, selasa dst tetep aja jualan. Klo disini selain hari minggu, tidak akan kita temukan ada pedagang dan orang berjualan di lokasi tersebut. Konsep ini sangat mirip sekali dengan “Pasar Cibinong” karena aku tinggal di Bojong gede dan dekat dengan lokasi maka hampir setiap hari minggu aku dan istri ke pasar cibinong, yang lokasi dekat dengan PEMDA Cibinong.
Sunday market ini mengambil lokasi di jalanan yang paling sibuk di kota Kochi, dimana gedung-gedung tinggi berdiri, pusat-pusat perkantoran dan berdekatan dengan tempat wisata Kochi Castle. Kalau hari-hari kerja maka jalan ini sangat sibuk dan penuh dengan mobil bersliweran, beda kalo di pasar Cibinong jalanan yang digunakan kalo hari kerja sepi dan jarang kendaraan. Tapi polanya hampir sama dengan pasar Cibinong, pedagang berjualan di sepanjang jalan dari ujung jalan sampai dengan Kochi Castle kurang lebih 1 km, kalo di pasar Cibinong mungkin lebih panjang lagi bisa sampai 3 km.
Sunday market ini adalah salah satu jalan bagi para pedagang kaki-5 untuk menjajakan dagangannya. Kalau hari-hari biasa akan sulit sekali atau bahkan tidak mungkin kita temui pedagang kaki-5 menjajakan dagangan di kochi, baik di jalanan maupun di pusat-pusat keramaian, apalagi melihat pedagang keliling macam tukang bakso, soto, somay dsb. Jadi di sunday market ini benar-benar mereka manfaatkan untuk menggelar lapaknya. Beda kalo di pasar Cibinong, pedagangnya biasanya punya lapak juga di berbagai tempat seperti di pasar, di stasiun dan di pinggir jalan. Mungkin ada juga pedagang keliling yang ikut berpartisipasi di pasar Cibinong.
Kebanyakan yang dijajakan di Sunday Market adalah hasil-hasil perkebunan seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan bahan-bahan makanan dsb. Ada juga yang menjual pakaian, sepatu, sandal, tas dan souvenir-souvenir juga barang-barang antik dan barang-barang seken. Kalau di Pasar Cibinong beda lagi, mungkin ini pasar terlengkap yang pernah aku temui, semua barang disini ada, dari dalaman sampe luaran, dari topi sampe kaos kaki, dari benda hidup sampe benda mati, dari yang kecil sampe yang besar, dari yang bisa dimakan sampe yang hanya jadi pajangan ada semua disini, tinggal kuatnya kita mencari dan menemukannya, karena lapaknya ga beraturan.
Sunday Market ini memang pasarnya orang Jepang, ada proses tawar-menawar disini, kalau memang kita menyukai suatu barang biasanya mereka akan mengurangi harganya dan kita juga boleh menawar sewajarnya. Kalau di tempat lain, bisa di gaplok kita kalo kita coba-coba menawar. Pandai-pandai kita menawar dan harus tau juga perbandingan dengan harga di toko, agar kita yakin dapat harga yang lebih murah daripada di toko.
Pedagang yang berjualan di Sunday Market ini kebanyakan para manula dan lansia yang mungkin menghabiskan waktunya di kebun, menanam sayur dan buah-buaha atau membuat kerajinana tangan untuk souvenir dan hiasan, jarang aku lihat ada anak muda yang gagah berjualan di sunday market ini. Kalau di pasar cibinong segala macam pedagang dapat kita temukan di sini, orang Padang, Batak, Jawa, Sunda dari berbagai usia yang muda, tua, lelaki, wanita wah macem-macem deh.
Sunday Market bebas dari pungli, ga ada pajak ataupun uang macam-macam seperti uang kebersihan, uang keamanan, uang administrasi dsb. Sangat berbeda sekali dengan pasar Cibinong kalau yang sudah pernah pasa cibinong pasti tau, hampir setiap jam ada aja orang yang berlagak “tentara” dengan pakaian mirip petugas keamanan, meminta pajak kepada setiap pedagang yang berjualan di pasar Cibinong, weleh…weleh….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar