Sabtu tanggal 20 Agustus 2010, kita JICA participant diundang oleh pemerintah daerah Tosa City untuk mengikuti festival tahunan kota itu yang dikenal dengan nama Tosa TUG of War Matsuri atau festival tarik tambang di Tosa City. Awalnya temen-temen enggan mengikuti festival ini dan pada pengen pulang ke hotel karena capek, pagi ini kita kuliah sampai sore padahal biasanya klo hari sabtu libur.
Kita datang ke lokasi sekitar pukul 16.30 setelah selesai dari kuliah langsung ke lokasi. Sebelum lomba di mulai, ada jamuan makan yang disediakan pemerintah Tosa City kepada setiap tamu undangan. Hidangannya cukup mewah dan lengkap. Makanan seperti sushi, soba, udon, udang, ikan, pork, sosis dan segala macam kue dan buah-buahan dihidangkan untuk para peserta. Minuman juga tidak ketinggalan cukup banyak minuman beralkohol dan juga minuman bersoda. Tapi aku tidak makan dan minum karena saat itu sedang puasa. Kita juga dipersilakan menggunakan yukata, kostum yang biasa dipakai saat musim panas. Dari sini temen-temen mulai merasa senang dan ga banyak mengeluh lagi, mereka mencoba menikmati festival ini.
Keunikan dari Tosa TUG of War Matsuri ini adalah tali yang digunakan untuk perlombaan. Talinya bukanlah tambang biasa yang terbuat dari nylon, melaikan tali khusus yang disusun dan dibuat dari kertas, mungkin agak aneh tapi memang benar bahwa tali itu terbuat dari kertas. Tapi jangan salah, walaupun terbuat dari kertas, tali ini sangat kuat ga kalah kuat dengan tali yang terbuat dari nylon.
Lomba dimulai dengan menarik bus sejauh 90 meter, peserta yang menarik bus berjumlah 5 orang, karena saat itu jumlah peserta JICA 6 orang maka aku diikutkan di kelompok lain, tergabung bersama orang Kanada bersama 3 orang jepang. Temen JICA yang 5 orang itu ternyata cukup kuat mereka mampu menarik bus sejauh 90 meter dalam waktu 31 detik, sayangnya peserta terakhir yaitu sekelompok anak muda dari salah satu sekolah di tosa city mampu memecahkan rekor teman JICA dengan perolehan 29 detik, yah ga jadi juara deh, runner-up doank.
Klo kelompokku mah payah, 37 detik, wong aku juga puasa, mana mungkin aku keluarkan semua kemampuanku, ntar batal lagi puasanya. Setelah lomba tarik bus ini, temen-temen JICA jadi lebih bersemangat karena ada hadiahnya, dan menyesal tadi tidak mengeluarkan kemapuan terbaik he…he… Mereka bilang “seharusnya kita menang tuh” ada lagi yang menambahkan “pokoknya dilomba selanjutnya kita harus juara” yang lain memberi semangat “runner-up mah ga bakal diinget orang, yang dinget cuma juara satu”. Jadi tekad kita makin kuat untuk menjadi juara di lomba selanjutnya
Anak muda yang menjuarai lomba
Sekitar pukul 18.30 setelah hiburan dancing Yosakoi maka dimulailah acara puncak tarik tambang, mula-mula tarik tambang antara anak-anak kemudian baru orang dewasa. Nah disini masing-masing tim berjumlah 7 orang. Tim JICA dibantu teman dari kanada sehingga lengkap 7 orang. Pertama kita menang, yang kedua kalinya sebenarnya berimbang sayang sekali temen dari St.Kitts yang berada paling depan sendalnya lepas jadi lepas juga pegangan talinya, kalah deh. Untungnya masih diberikan kesempatan untuk perebutan tempat ketiga, kali ini kita menang, lumayanlah peringkat 3. Hebatnya yang juara 1 kelompok yang juara juga ketika menarik bus, memang anak muda itu kuat-kuat banget.
Setelah lomba itu sebenarnya ada acara tarik-tambang beramai-ramai menggunakan tali yang paling besar dan paling berat, Cuma karena temen-temen JICA udah pada kecapean dan ga punya tenaga lagi, ya udah kita pulang duluan.
Bener-bener menyenangkan festival itu, temen-temen merasa senang dan bahagia karena mereka dapat makan dan minum gratis selain itu kita juga mengantongi hadiah karena mendapatkan peringkat dalam lomba itu, lumayan terkumpul 8.000 yen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar